Loading...

Translate

Kamis, 09 Juli 2015

KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR (SPA 2)



KONSEP PERANCANGAN
Konsep Perancangan Rumah Tinggal Satu Lantai Dengan Tema Rumah Ramah Lingkungan

Dalam mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 2 semester ini, kami “dituntut” untuk merancang sebuah rumah tinggal satu lantai dengan tema “Rumah Ramah Lingkungan”. Berikut merupakan sedikit penjabaran tentang konsep perancangan yang saya terapkan. Sebelum menjabarkan kosep terlebih dahulu harus kita pahami pengertian dari rumah tinggal dan ramah lingkungan itu sediri.
Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah)  Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat.
Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam rumah, penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya. (http://dellyani.blogspot.com/2013/05/definisi-dan-fungsi-rumah-tinggal.html)
Ramah lingkungan adalah suatu progam yang tidak menyebabkan dampak negative terhadap lingkungan sekitar atau dapat di artikan sesuatu yang tidak merusak alam sekitarnya. (http://tiyasambawanixtkjd.blogspot.com/)
Dalam tugas Studio Perancangan Arsitektur 2 ini saya mengambil konsep “Rumah Ramah Lingkungan Yang Hemat Energi”. Alasan pengambilan konsep ini adalah  konsep Rumah Hemat Energi mampu menekan penggunaan listrik secara signifikan dengan kenyamanan yang jauh lebih baik. Penataan kawasan pun manjadi rapi, indah dan asri.
Konsep hemat energi diterapkan pada:
1.      Pencahayaan,
2.      Penghawaan,
3.      Material,
4.      Pemanfaatan lahan hijau, dan
5.      Gaya hidup hemat.
Pencahayaan
Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap.  Selain itu, dengan mengurangi sekat ruangan dapat membuat cahaya yang masuk ke dalam rumah lebih maksimal.

Penghawaan
Konsep ventilasi alami yang baik dalam rumah tinggal sangat membantu mengurangi pemakaian energi listrik karena mengurangi penggunaan AC ataupun kipas angin. Setiap ruangan sebaikanya disediakan ventilasi udara, sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik. Sebuah ruangan seharusnya mendapatkan udara segar setiap saat, agar kondisi ruangannya tidak pengap dan berbau.  


Material Ramah Lingkungan
Bahan bangunan yang digunakan harus tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Memilih bahan baku lokal atau dari pabrik terdekat berarti menghemat transportasi dan mengurangi karbon emisi dari kendaraan.  Bahan material yang dipilih adalah bahan pengganti kayu, seperti kusen alumunium. Karena semakin banyak bukaan maka semakin banyak pula kusen yang digunakan, apabila menggunakan kusen kayu maka akan semakin banyak pula kayu yang dibutuhkan. Semakin banyak kayu yang ditebang. Tak perlu risau, bingung, dan galau jika ingin menampilkan kesan minimais, klasik atau apapun itu yang biasanya ditonjolkan dengan bahan-bahan kayu karena kini sudah banyak produk-produk material yang memiliki motif menyerupai kayu. Selain itu, tidak ada salahnya, memanfaatkan material bekas atau sisa bahan renovasi, misalnya genteng bekas, kayu atau bambu bekas perancah, kusen lama.

Pemanfaatan Lahan Hijau

Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin banyak pohon yang ditanam, udara makin sejuk dan oksigen yang dihasilkan dapat mencegah pemanasan global. Dapat menggunakan roof garden atau vertical garden, jika halaman tidak memungkinkan. 

roof garden
Dinding yang dijalari tanaman rambat membuat suhu udara di luar dan di dalam turun, sekaligus untuk pasokan udara bagi penghuni. Dapat pula dengan membuat sumur resapan ataupun biopori.
vertikal garden
Vertical garden adalah konsep taman tegak, yaitu elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. (http://satriahijau.com/2013/06/definisi-vertical-garden.html)



Sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dala tanah. (http://erwingeograf.blogspot.com/2012/02/sumur-resapan.html
Biopori adalah  metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. (http://id.wikipedia.org/wiki/Biopori)

Gaya Hidup Hemat
Hemat Air
Salah satu cara penghematan air yang diterapkan adalah mengganti bak mandi atau bathtub dengan shower, untuk menghemat air.
Hemat Listrik
Cara penghematan listrik dapat dilihat dari penerapan pencahayaan dan penghawaan alami, yaitu dengan memaksimalkan bukaan. Selain itu cara lain adalah memilih alat-alat elektronik yang hemat energi.

Tahapan Perancangan
1.      Menentukan Konsep Alur Pikir
Alur pikir merupakan tahapan pertama untuk eciptakan sebuah desain bangunan. Dengan kata lain merupakan dasar desain.
2.      Analisa Data Fisik Dan Non Fisik
Dalam tahap ini dianalisis data fisik yaitu penghuni dan site, serta data non fisik yaitu keruangan.
3.      Program ruang
Progam ruang mengatur kebutuhan ruang yang menentukan jumlah ruang yang dibutuhkan, besaran ruang yang terdiri dari ukuran ruang dan furnitur yang digunakan, persyaratan ruang, serta sirkulasi ruang.
4.      Zonning
Zonning yaitu menganalisisan zona-zona site berdasarkan klimatologi, kebisingan, pencapaian, dan view.
5.      Desain
Desain akan tercipta dari konsep, analisa data fisik dan non fisik, program ruang, serta zoning.

0 komentar:

Posting Komentar

Jakarta

 
TOP